Science Misconceptions in Class VII Earth Layers Material at SMP Muhammadiyah 9 Boarding School
Miskonsepsi IPA Pada Materi Lapisan Bumi Kelas VII di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School
DOI:
https://doi.org/10.21070/ups.4278Keywords:
Misconceptions, Junior High School Science Education, Earth LayerAbstract
The demands of education for students in each year are always different. The number of concepts that must be understood makes students often experience misconceptions about a science. This study aims to see misconceptions in science material at SMP Muhammadiyah 9. The research method used is survey research. The instruments in this study were questionnaires and observation sheets. The instrument testing technique used in this study was the Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Test. The study found that misconceptions occurred in all subchapters in the questionnaire submitted. The highest percentage of misconceptions in men occurred in the subchapter explaining elements in the atmosphere, which was 65.9%, while the highest percentage of misconceptions in women occurred in the subchapter explaining temperature in the mesosphere layer and explaining the ozone layer atmosphere with a percentage of 74.2%.
Downloads
References
Agustina, E. S. (2017). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks: Representasi Kurikulum 2013. Lampung. Vol.18, No 1.
Natalia T, Kalorin, et al. (2016). Miskonsepsi Pada Penyelesaian Soal Aljabar Siswa Kelas VIII Berdasarkan Proses Berpikir Mason. Jurnal Pendidikan. Vol. 1, No. 10.
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pesman, Haki & Eryilmaz, Ali. 2010. Development of a Three-tier Test toAssess Misconceptions About Simple Electric Circuits. The Journal of Educational research. 103, 208-222.
National Science Teachers Association. 2013. Buku Pedoman Guru Biologi Edisi ke-4. Jakarta Barat. PT. Indeks.
Mustaqim, T. A., Zulfisni & Herlanti, Y., 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa dengan Menggunakan Metode Certainty of Response Index (CRI) pada Konsep Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan. EDUSAINS, Vol. 2, 146-152.
Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo
Wafiyah, N. (2012). Identifikasi Miskonsepsi Siswa dan Faktor-faktor Penyebab pada Materi Permutasi dan Kombinasi di SMA Negeri 1 Manyar. Gamatika. 2(2).
Yanmelsi. (2018). Miskonsepsi Pada Materi Litosfer Untuk Mengungkap Pemahaman Konsep Siswa Kelas X Di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu. Jurnal Georafflesia. 3, 37-48.
Soeharto., Csapo, B., Sarimanah, E., Dewi, F. I., & Sabri, T. (2019). A Review Of Student's Common Minsconceptions in Science and Their Diagnostic Assessment Tools. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 8, 247-266.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. Jakarta: LP3S
Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Budi, K. (1992). Pemahaman konsep gaya dan beberapa salah konsepsi yang terjadi. Widya Dharma, Vol. 3, No 1, halaman 113 - 130.
Djamarah. (2011). Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei Edisi Revisi. (Jakarta : LP3S, 1989). Hal. 354.
Samatowa, U. (2010). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta: Indeks.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka).
Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan perubahan konsep dalam pendidikan fisika. Jakarta: PT.Grasindo.
Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
Downloads
Additional Files
Posted
License
Copyright (c) 2024 UMSIDA Preprints Server
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.