Volume 2 Nomor 22018150RusdiContinues Improvement Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan PedesaanCONTINUES IMPROVEMENTSEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN PEDESAANRusdiUniversitas Nurul Jadid Probolinggo, Jawa Timurrusdialrazi@gmail.comAbstrak: Continues Improvement is very important to improve everything, especially educational institutions, in improving the quality of rural education requires seriousness, because the institutions in rural areas are all good from infrastructure, teachers (teachers), quality of education, and so forth.Because of minimizing the lack of education in the village with education in the city, the author tries to provide solutions through Continues Improvement as an effort to stabilize the quality of education which is very concerning.There are several stages in improving the quality of education through Continues Improvement, which first determines problems, determines solutions, implements solutions, and evaluates, so that is the stage that a liaeder must do in improving the quality of education.Kata kunci:Continues Improvement, Rural EducationPENDAHULUANPendidikan mempunyai peran begitu urgen dalam hal peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Pendidikan memberi efek begitu besar terhadap kondisi ekonomi suatu negeri. Dan ini tidak saja pendidikan menyuplai efek kepada produksi, tetapi juga akan berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Pendidikan menjadikan sumberdaya manusia lebih siap menghadapi perubahan dalam lingkungan kerja. Oleh karenanya sama sekali tidak mengejutkan apabila negara yang memiliki penduduk dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mendapati kuantitas perkembangan ekonomi yang pesat.Pendidikan dapat diartikan secara luas, dan merupakan suatu proses pembelajaran yang dapat dilakukan di mana saja. Untuk memperluas waktu luang belajar, secara spesifik nilai tingkat pendidikan bawah, pemerintah telah memberi batas akan kebijakan dan kepedulian program wajib belajar pendidikan tahapan dasar selama sembilan tahun. Dari sudut pandang kebijakan pendidikan salah satu tujuan utama dari pengembangan waktu luang pendidikan untuk belajar adalah untuk mengurangi kesenjangan sosial yang selalu berlaku di lingkungan masyarakat yang tertuju ke arah modern dan industri. Pengelolaan suatu nilai belajar sebagaimana yang dikenal dengan sebutan TQM adalah merupakan tata cara guna menguatkan performa secara berkelanjutan disetiap tingkat pengoperasian atau suatu proses di setiap zona fungsional dalam suatu organisasi tertentu dengan latar secara luas adalah memfungdikan SDM dan banyak modal yang ada. Sementara “Ross dan William Mantja” memberi pengertian TQM sebagai penyatuan fungsi dan proses dalam suatu wadah organisasi guna mendapatkan nilai optimal yang mumpuni dari segi kualitas barang maupun penghasilan dari suatu produk dan pelayanan yang berkesinambungan.Maka pengelolaan peningkatan nilai mutu dari pendidikan sendiri adalah sebagaimana yang telah dipaparkan oleh “William” dan terdefinisikan sebagai kompilasi aturan pokok dan strategi yang mendorong tahap peningkatan nilai mutu untuk bisa tertumpu pada suatu lembaga edukasi secara berkelanjutan dan konsisten dalam melambungkan nilai kapasitas dan skill dari sebuah organisasi agar brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.ukprovided by E-Journal UNUJA (Universitas Nurul Jadid)
Volume 2 Nomor 22018151RusdiContinues Improvement Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Pedesaanmampu memenuhi tuntutan serta kebutuhan para pelaku didik dan masyarakat.1Sejatinya kehidupan manusia selalu mengarah pada fase yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, dalam konteks individual maupun sosial2. Kecenderungan hakiki tersebut mendapatkan penguatan dalam beberapa segi, seperti teologis dan sosiologis. Orang-orang Islam umumnya memahami sebuah doktrin bahwa “hidup itu harus lebih baik hari ini dari kemarin, dan esok hari harus lebih baik dan semangat dari hari yang kemarin”. Dalam kehidupan bermasyarakat, seseorang pemalas dan tidak mau bekerja memperbaiki nasibnya akan mendapatkan hukuman sosial dalam berbagai bentuk.Pergerakan zaman yang sangat cepat, bersamaan dengan itu semakin tingginya tingkat kompetisi karena diversifikasi pekerjaan yang semakin spesifik, yang dengan sendirinya mempertajam kompetisi mutu dari setiap bidang pekerjaan tersebut. Dalam konteks itu berlaku hukum bahwa ”siapa yang berkualitas tinggi akan menjadi pemenang, sebaliknya yang berkualitas rendah akan ditinggalkan dan tergilas zaman”. Mekanisme kompetisi tersebut menyarankan kepada kita untuk selalu siap menghadapi kondisi apapun, memahami gerak perubahan dan mengendalikannya untuk keluar sebagai pemenang.Fakta-fakta sosial tersebut menjadi contoh betapa berartinya kehidupan yang dinamis dan progresif bagi umat manusia, yang dengan sendirinya menjadi hukum sosiologis tak tertulis atau mungkin menjadi etika. Berangkat dari pandangan dasar tersebut, mulailah manusia melakukan aktifitas yang mengarah pada perbaikan secara berkelanjutan. Pendekatan yang ditempuh dapat bermacam-macam, tetapi paling tidak dalam garis besar terdapat dua yakni: pendekatan ilmiah dan non ilmiah.3Oleh karena itu, bagaimana pendekatan tersebut bisa di terapkan dalam dunia pendidikan dengan meningkat perbaiakan yang berkelanjutan sehingga kualitas suatu pendidikan yang ada di suatu pedasaan bisa meningkat. Karena yang menjadi target masyarakat dalam dunia pendidikan adalah mutu bagaimana lembaga bisa menghasilkan oauput pendidikan yang bisa bersaing dimanapun berada.Kualitas total manajemen (TQM) memang merupakan seperangkat konsep atau aturan-aturan pokok ketergabungan antar seluruh komponen atau departemen staf yang ada di sebuah perusahaan dengan berbuat suatu perbaikan dengan jalan konsisten perbaikan dan penyempurnaan akan lancar. Melalui suatu pendekatan untuk menjalankan langkah ikhtiar diharapkan supaya dapat memaksimalkan energi daya bersaing dalam suatu keorganisasian, baik itu mengenai produk, suatu jasa, maupun lingkungan.4Total Quality Management (TQM) distabilkan bukan hanya sebagai rancangan yang menitikberatkan pada mutu produkfinal saja, tetapi juga memprioritaskan mutu proses, lingkungan proyek dan SDM nya yang telah menelurkan banyak capaian yang efektif, sebagaimana yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.Maka darinya kualitas total manajemen ( TQM ) wujud dengan tujuan untuk mengembangkan nilai edukasi secara spesifik adalah kepemimpinan. TQM sejatinya merupakan perluasan dan pengembangan dari suatu jaminan sebuah nilai. TQM berkait tentang usaha mewujudkan sebuah kultur nilai, yang berdinamika dalam seluruh anggota dan kelompok guna melegakan para konsumen. Dalam konsep nilai terpadu konsumen adalah raja. Ini merupakan pendekatan yang di populerkan oleh Peters dan Waterman dalam In Search of Excellence, da telah menjadi tema khas dalam tulisan Tom Peters. Beberapa perusahaan sebut saja perusahaan Marks dan Spencer, British Air Ways, serta Sainsburys telah berusaha mengambil pendekatan yang seperti ini. Dengan demikian kepemimpinan 1Marno dan Trio Supriyatno, Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Islam(Bandung: Refika Aditama, 2008), hlm. 110.2Muali, C. Konstruksi Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences sebagai Upaya Pemecahan Masalah Belajar. Pedagogik; Jurnal Pendidikan. 4(1). 1-11, 2016.3Syahrul, Penelitian Sebagai Intrumen Perbaikan Kualitas Kinerja Organisasi Pendidikan Secara Berkelanjutan,(Continuous Improvement), Jurnal Al-Ta’dib Vol. 6 No. 1 Januari-Juni 20134Suyitno, Peningkatan Sumberdaya Manusia Melalui Penerapan Total Quality Management, Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 4, No. 2, December 2016, 150-157
Related papers
/ 11