Page 1 of 1
“Peran Pendidikan Formal dalam
Mengembangkan Kecerdasan Emosional”
Latar
Belakang
1. Beberapa tahun terakhir,
pendidikan formal
memilih kurikulum yang
hanya fokus pada materi
2. Generasi sekarang
mengalami lebih banyak
kesulitan emosional
daripada generasi
sebelumnya
3. Kurikulum berperan
penting dalam
mengendalikan
pendidikan yakni sebagai
alat untuk
mengembangkan
pendidikan
Rumusan
Masalah
Bagaimana Peran Pendidikan
Formal dalam
Mengembangkan Kecerdasan
Emosional?
Tujuan
Penelitian
Metode
Penelitian
Penilaian dalam kurikulum
merdeka :
mendorong kompetensi
sesuai dengan bakat dan
minat
tidak membebani siswa
dengan KKM
melakukan kegiatan outdoor
learning (aspek yang
kompleks)
melaksanakan aspek P5, dll.
Menurut Goleman, IQ hanya
menyumbang 20% untuk menentukan
kesuksesan dalam hidup seseorang,
sedangkan 80% sisanya terdapat peran
kecerdasan emosional (EQ). Siswa
akan memiliki Agility (Kelincahan)
dalam mengambil peluang yang ada
saat dihadapkan pada segala situasi,
hal ini berhubungan dengan zaman
yang dinamis (terus berubah),
sehingga terbentuk soft skills yang
baik dan tepat.
Sources of Information
Jeanne Ellis Ormrod, “Psikologi Pendidikan,” 6 ed.Erlangga, 2008, hlm. 96.
Daniel Goleman, “Kecerdasan Emosional,” Gramedia Pustaka, 2022, hlm. 49.
https://orcid.org/0009-0001-9868-365X
tharissafh@gmail.com
0857-3121-8312
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Teknik
Pengumpulan
Data
Analisis
Data
Untuk dapat memahami dan
mengembangkan kecerdasan
emosional di dalam
pendidikan formal
Kualitatif – Studi
Kepustakaan
Studi Dokumentasi : buku,
jurnal, artikel berita, dll.
• Reduksi data
• Penyajian data
• Penarikan Kesimpulan
Tharissa Fitriana Hidayat (192071000115)
Hasil dan Pembahasan
Konsep pendidikan Indonesia
saat ini menggunakan filsafat
progresivisme, yang selaras
dengan pertumbuhan manusia.
Manusia mengalami
perkembangan secara dinamis
selama ia tumbuh dan
berkembang dari waktu ke
waktu, sehingga pendidikan
sesuai dengan konsep
pendidikan sepanjang hayat
yang menekankan bahwa
pendidikan harus disesuaikan
dengan kondisi zaman